Kehadiran Badan Eksekutif Mahasiswa Univeristas Indonesia (BEM UI) dan beberapa eksekutif Mahasiswa lainnya ke Istana Negara untuk bertemu presiden Jokowi menimbulkan banyak komentar dari masyarakat. Apalagi kemudian tersebar luas foto "selfie" mereka bersama presiden di sosial media. Hal ini telah banyak mengundang pertanyaan dan komentar negatif tentang mahasiswa dari berbagai kalangan.
Sebagaimana yang diberitakan Okezone (20/5/2015), Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Bung Karno (UBK), mengecam kehadiran para mahasiswa yang hadir pada undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Mereka menganggap kehadiran mahasiswa di Istana Negara tersebut sebagai “pelacur intelektual”.
"Kami berbeda, kami dari KBM UBK menganggap kawan-kawan yang hadir dalam undangan Presiden Jokowi itu sebagai ‘pelacur intelektual’," ujar Juru Bicara KBM UBK, Santoso, di depan Istana Negara, Rabu (20/5/2015).
Salah satu Mahasiswa yang hadir di istana negara itu dari memberikan jawaban melalui laman Facebooknya. Dia adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Univeristas Indonesia (BEM UI) Andi Aulia Rahman.
Berikut ini jawaban Andi Aulia Rahman atas komentar-komentar miring yang menyudutkan mereka.
Sebagaimana yang diberitakan Okezone (20/5/2015), Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Bung Karno (UBK), mengecam kehadiran para mahasiswa yang hadir pada undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Mereka menganggap kehadiran mahasiswa di Istana Negara tersebut sebagai “pelacur intelektual”.
"Kami berbeda, kami dari KBM UBK menganggap kawan-kawan yang hadir dalam undangan Presiden Jokowi itu sebagai ‘pelacur intelektual’," ujar Juru Bicara KBM UBK, Santoso, di depan Istana Negara, Rabu (20/5/2015).
Salah satu Mahasiswa yang hadir di istana negara itu dari memberikan jawaban melalui laman Facebooknya. Dia adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Univeristas Indonesia (BEM UI) Andi Aulia Rahman.
Berikut ini jawaban Andi Aulia Rahman atas komentar-komentar miring yang menyudutkan mereka.
Kita boleh berbeda pendapat. Itu sah di alam demokrasi. Tapi ijinkan saya share bagaimana paradigma yang saya pakai dalam kehadiran saya bertemu dengan Presiden.
Bagi saya, aksi dan perlawanan itu tidak boleh dibatasi hanya dengan turun ke jalan. Hadirnya saya ke forum dengan presiden juga saya niatkan sebagai bagian dari aksi dan advokasi mahasiswa untuk menyampaikan langsung apa yang menjadi keresahan masyarakat.
Saya pastikan bahwa apa yang saya lakukan adalah tetap dalam koridor gerakan moral dan intelektual. Ini hanya masalah pilihan gerakan (choice of movement) apa yang mau kita gunakan. Bertemu langsung kah? Atau terus menerus berada di jalanan?
Pertemuan saya juga adalah bagian dari kesepakatan mahasiswa UI yang diwakili oleh BEM se UI, dalam forum Sospolnet. Beberapa waktu lalu saya dengan tegas menolak undangan wantimpres karena bagi kami wantimpres tidak memiliki signifikansi dan pengaruh apapun. Kami hanya ingin bertemu dengan Presiden karena beliaulah yang paling strategis yang harus ditemui. Oleh karenanya, ketika peluang bertemu dengan Presiden ini hadir, saya katakan, "Ya, Bismillah. saya akan hadir".
Saya lbh ikhlas dicaci mahasiswa se Indonesia dibandingkan saya menyianyiakan kesempatan ketemu presiden sebagai pembuat kebijakan langsung, yang bisa jadi pertemuan tsb berdampak pada 250 juta rakyat indonesia di luar sana. Lagi2 saya katakan, Mari kita kuatkan substansi daripada cara.
Bagi kawan yang mengira kami yang hadir tergadaikan atau terbeli, coba lihat lagi definisi apa yang kawan pakai untuk menjudge kami? Tidak semurah itu idealisme kami dijual hanya dengan jamuan makan malam.
Besok, Kamis, 21 Mei 2015 (hari ini-ed), Pukul 10.00 BEM UI akan bergabung dengan ribuan massa mahasiswa di depan Istana Negara. Saya sudah mendapatkan konfirmasi dari Kordinator Pusat BEM SI akan hadirnya ribuan massa di depan Istana esok. Saya undang seluruh rakyat yang masih peduli akan hadirnya kesejahteraan yang lebih baik, untuk hadir bersama kami mahasiswa.
(Hasil Pertemuan dengan Presiden dapat diakses di bem.ui.ac.id)
Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!
Salam
Andi Aulia R-Ketua BEM UI
0 comments:
Post a Comment